Inilah Penyebab Utama
Lemahnya Umat Islam
REPUBLIKA.CO.ID, Dari Tsauban, ia
berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Hampir bangsa-bangsa memperebutkan kalian (umat
Islam), layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkok.’ Seorang
laki-laki berkata, ‘Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?’
Beliau menjawab, ‘Bahkan jumlah kalian
pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air.
Sungguh Allah akan mencabut rasa takut (para musuh) kepada kalian, dan akan
menanam kn ke dalam hati kalian al-Wahn.’ Seseorang lalu berkata, ‘Wahai
Rasulullah, apa itu al-Wahn?’ Beliau menjawab, ‘Cinta dunia dan takut mati’.”
(HR Abu Daud)
Konstruksi bangunan sosial Islam pernah
mencapai puncak kejayaan dan kegemilangannya ketika keseimbangan cara hidup
umat Islam berpandukan kitab suci dan tuntunan sunah Rasul- Nya. Sayangnya,
tradisi sosial itu telah tergeser oleh nilai-nilai materialisme, yakni sistem
sosial yang berorientasi dan didasari ukuran-ukuran materi.
Dalam kondisi demikian, sesungguhnya
sistem sosial itu dianggap sakit karena telah terjadi penyimpangan perilaku
sosial, menyimpang dari sistem tauhid kepada sistem materialisme. Bentuk
konkret dari sistem sosial yang sakit adalah seperti yang digambarkan oleh
hadis Tsauban di atas. Umat Islam adalah segerombolan orang yang terserang
penyakit berbahaya, yakni cinta dunia dan takut mati.
Penyakit yang disebut dengan istilah
al-Wahnini digambarkan sebagai bangsa yang tidak berdaulat secara politik,
hukum, mili ter, dan ekonomi sehingga dengan mudahnya para kolonial bangsa ini
menguasai aset-aset bangsa Indo nesia yang mayoritasnya umat Islam. Sebab
lainnya adalah seperti yang digambarkan hadis lain Rasulullah.
“Akan datang suatu zaman di mana tidak
tersisa dari Islam, kecuali tinggal namanya saja, tidak tersisa dari Alquran
kecuali tinggal tulisannya saja, masjid-masjid mereka megah dan semarak, tetapi
jauh dari petunjuk Allah, ulama- ulama mereka menjadi manusia- manusia paling
jahat yang hidup di bawah kolong langit, dari mulut mereka ke luar fitnah dan
akan kembali kepada mereka.” (HR. Baihaqi)
Hadis di atas menjelaskan lebih spesifk
lagi sebab dari lemahnya umat Islam sehingga Islam tinggal simbol dalam bentuk
nama belaka. Pertama, Alquran hanya tinggal tulisannya karena telah kehilangan
fungsinya sebagai petunjuk dan dan panduan hidup.
Kedua, masjid-masjid jauh dari petunjuk
Allah karena bukan Allah yang diseru dan bukan kepentingan Allah yang
diperjuangkan di dalamnya.
Ketiga, ulama-ulama sudah menjadi
penjahat yang paling jahat di bawah langit dan dari mulut mereka keluar
fitnah-fitnah yang membaha yakan diri mereka sen diri, karena berbicara dan
berfatwa berdasarkan hawa nafsu dan kepentingan-kepentingan kerdil duniawi.
Wallahu a’lam bish shawab.
Dikutip dari konsultasi agama Harian
Republika yang diasuh Ustaz Bachtiar Nasir.