• RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Top Popular Posting

Jadwal Dakwah Aagym YM
Tugas Kuliyah BSI
Masiv Az-Zikra The News

All Posting

Category

Blogumulus by Roy Tanck and @Dangstars Distributed by Vulkanisir Online

All Visitor

Priview

free counters

wibiya widget

Blogger Widgets Blogger Widgets
close
close
#
Diberdayakan oleh Blogger.

The News

Translate Language

Share & Like yaa

Follow Blog Saya

My Facebook

Category

Tugas Kuliah BSI

Semester 1, 2, 3, 4, 5, 6 .. untuk melihat klik gambar

Buku - buku Ustadz Arifin

Mutiara Hikmah Facebook, The Miracle Of Dzikit, 4 Zikir Superdahsyat, 10 Zikir Pilihan Rekomendasi Rosulullah, dll. (Klik gambar lihat selengkapnya)

Cerita Islami

Cerita cerita Islami, Tips tips Islami, Hikmah hikmah, belajar Islam ..... (Klik gambar lihat selengkapnya)

Download Movie Animation

Download film movie kartun seperti Kungfu Panda, Madagascar, Ice Age ... ( untuk selengkapnya klik gambarnnya)

Tugas Kuliah BSI

Semester 1, 2, 3, 4, 5, 6 .. untuk melihat klik gambar

banner dakwah

Jual CD, d'Masiv Gandeng Restoran Es Teler 77



 ... ... ...
Personel band Nidji dan D’Masiv bersama pihak Musica Studio’s dan gerai resto Es Teler 77, berpose usai penandatanganan kerjasama tentang penjualan album CD mereka yang akan didistribusikan oleh gerai makanan tersebut di seluruh Indonesia.

TANGERANG- Di tengah anjloknya penjualan fisik album serta masih maraknya pembajakan, membuat label musik mencari alternatif memasarkan album-album musisinya.

Tren terbaru,label menggandeng beberapa gerai makanan cepat saji seperti KFC,waralaba Indomaret,kini juga menggaet gerai Es Teler 77 untuk mendongkrak penjualan fisik album para musisi yang dinaunginya. Musica Studio’s,misalnya, menggaet gerai restoran Es Teler 77 yang sudah tersebar di berbagai mal di beberapa kota di Indonesia untuk mendistribusikan album CD D’Masiv dan Nidji. Bagi Nidji maupun d’Masiv yang sama-sama bernaung di label Musica Studios,tak masalah jualan album di restoran.

Adapun yang penting mereka punya distributor yang bergerak aktif menyalurkan karyakarya aslinya ke penggemar dan pendengar musik Tanah Air. Di mana pun jualannya, menurut D’Masiv,yang penting album mereka laku.Penjualan album lewat restoran menjadi salah satu alternatif karya asli mereka bisa berkembang dan dihargai khalayak ramai.

”Kami menyambut baik kerja sama antara Es Teler 77 dan Musica untuk penjualan CD D’Masiv dan Nidji.Ini sebuah langkah baik untuk mengantisipasi melesunya penjualan fisik album akhirakhir ini,”ujar Rian kepada Harian Seputar Indonesia (SINDO) ditemui seusai jumpa pers di Jakarta,Senin (29/10). Ryan mengaku sebelumnya tidak menyangka akan berjualan album di restoran Es Teler 77.Itu karena dulu dia sering membayangkan albumnya dijual di tokotoko kaset terkenal.

”Dulu enggak kebayang bisa seperti ini,karena pada umumnya dulu orang beli album musisi favorit ke tempat CD,tapi sekarang juga bisa di rumah makan.Orang kalau mau beli CD harus yang asli, ini cara kreatif agar karya kita dihargai,”ungkapnya. Demi mendukung kerja sama ini,Ryan dkk menyempatkan diri datang meskipun dikejar jadwal manggung tur di Sulawesi.”Sebenarnya kami ada tur di Sulawesi,tapi kami sempatinke sini.Kami datang karena kerja sama Es Teler 77 dan Musica.Ini kerja sama untuk penjualan CD D’Masiv,” kata Rian.

Adapun vokalis Nidji, Giring,menuturkan,sejak bandnya merilis debut album, “Breakthru”(2006),baru kali menjual albumnya di rumah makan.

”Musica luar biasa masih berjuang untuk fisik serta RBT (ring back tone),jadi kami juga terus berjuang.Enggak menyerah,”ucap pria berambut kriwil ini. Penjualan CD album di sebuah restoran ini merupakan sejarah bagi grup yang digawangi Giring (vokal),Rama dan Ariel (gitar),Adrie (drum),Andro (bass),dan Randy (keyboard). Giring mengatakan,nantinya masyarakat yang belanja makanan di Es Teler 77 bisa memilih album Nidji atau D’Masiv.”Jadi,beli makan langsung dapat CD.Paket Doremi ini kan enggak di-push. Disodorinmau yang mana,jadi orang tinggal pilih mau Nidji, apa D’Masiv,Noah atau yang lain,”sebutnya.

Nidji melihat toko penjualan kaset semakin sedikit,sedangkan aksi pembajakan semakin tak terkendali setelah adanya internet.”Soalnya juga outlettoko musik juga semakin sedikit.Ya mungkin ini ada kaitannya dengan pembajakan. Setelah kami berkali-kali ke Gedung DPR,tapi mereka diam-diam saja.Ya,yang penting mereka yang beli CD mencintai masakan Indonesia dan mencintai karya-karya asli anak Indonesia,”tuturnya.

Pengamat musik Bens leo menilai saat ini penjualan fisik album menurun,ditambah dihapusnya ring back tone (RBT) oleh Kemenkominfo sehingga penjualan album CD musisi dengan cara membundling( beli paket makanan mendapat CD album) merupakan strategi yang tepat untuk menyiasati lesunya penjualan album musik. Bens menambahkan,cara bundlingitu akan mendekatkan antara artis dan penggemarnya.

Dengan begitu setiap gerai bisa mengadakan acara jumpa penggemar di beberapa outletyang ada di seluruh Indonesia. Musisi dan penggemar dapat bertemu,kemudian penggemar bisa membeli CD album yang asli secara langsung. Bens menuturkan,cara ini memang bukan pertama kali tempat usaha non-toko musik menjual CD.Langkah ini pertama kali dilakukan restoran cepat saji dan kini mereka telah menjual puluhan album dari berbagai genre musik Indonesia.

Musisi seperti band Juliette,Cinta Laura,Agnes Monica,Indah Dewi Pertiwi, dan terakhir ini Noah berhasil menjual album fisik yang cukup signifikan lewat jaringan restoran cepat saji tersebut. Selain itu,waralaba yang outlet-nya banyak tersebar di seluruh Indonesia juga mulai menjual CD anak bangsa.Bahkan, SPBU juga sempat berjualan CD album d’Bagindas.

Sumber : d’Masiv



Lihat Artikel Lainnya



Leave a Reply

Comments





======================================================================

Copyright © 2010 - 2015 | Design by @mamangsuryadi