• RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Top Popular Posting

Jadwal Dakwah Aagym YM
Tugas Kuliyah BSI
Masiv Az-Zikra The News

All Posting

Category

Blogumulus by Roy Tanck and @Dangstars Distributed by Vulkanisir Online

All Visitor

Priview

free counters

wibiya widget

Blogger Widgets Blogger Widgets
close
close
#
Diberdayakan oleh Blogger.

The News

Translate Language

Share & Like yaa

Follow Blog Saya

My Facebook

Category

Tugas Kuliah BSI

Semester 1, 2, 3, 4, 5, 6 .. untuk melihat klik gambar

Buku - buku Ustadz Arifin

Mutiara Hikmah Facebook, The Miracle Of Dzikit, 4 Zikir Superdahsyat, 10 Zikir Pilihan Rekomendasi Rosulullah, dll. (Klik gambar lihat selengkapnya)

Cerita Islami

Cerita cerita Islami, Tips tips Islami, Hikmah hikmah, belajar Islam ..... (Klik gambar lihat selengkapnya)

Download Movie Animation

Download film movie kartun seperti Kungfu Panda, Madagascar, Ice Age ... ( untuk selengkapnya klik gambarnnya)

Tugas Kuliah BSI

Semester 1, 2, 3, 4, 5, 6 .. untuk melihat klik gambar

banner dakwah

SBY dan Ibu Ani Nonton Film 'Sang Kiai'






Presiden SBY dan KH Sholahudin Wahid, sebelum menyaksikan film Sang Kiai di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (20/5) sore. (foto: abror/presidenri.go.id)
Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono menyaksikan penayangan perdana film Sang Kiai di Studio XXI Epicentrum, Taman Rasuna, Kuningan, Jakarta, Senin (20/5) pukul 15.00 WIB. Film ini berkisah tentang tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari, sekaligus pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng.

Saat di Studio XXI, Presiden SBY dan Ibu Ani didampingi langsung oleh Ketua Yayasan Hasim Asy'ari Salahuddin Wahid. Sejumlah pendukung dan pemeran juga hadir, seperti produser Gope T Samtani dan para pemain, Ikranagara (pemeran Hasyim Asy’ari), Christine Hakim, Agus Kuncoro, Adipati Dolken, Meryza Batubara, Norman Akuwen, Dimas Aditya, dan Suzuki Naburo.

Film ini berkisah tentang kiai lyang ahir di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada 10 April 1875 itu. Dikisahkan, sang Kiai juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Bersama KH Bisri Syamsuri, KH Wahab Hasbullah, dan ulama-ulama besar lainnya, mereka mendirikan sebuah organisasi Jam’iyah Nahdlatul Ulama’ (kebangkitan ulama) pada 31 Januari 1926 di Jombang.

Film yang disutradari oleh Rako Prijanto ini menampilkan karya yang kompleks, dilengkapi dengan unsur drama, perang dan dakwah.

Peran sang KH Hasyim Asy'ari dalam membangkitkan semangat juang memicu peristiwa 10 November yang kita peringati serbagai Hari Pahlawan amatlah besar. Melalui fatwa resolusi jihad, Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari memimpin perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tidak berlebihan jika dikatakan, tanpa peristiwa resolusi jihad, tidak akan pernah ada NKRI.

Selain SBY dan Ibu, hadir pula Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Agum Gumelar, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menteri ESDM Jero Wacik, Mendikbud Mohammad Nuh, Menparekraf Mari Elka Pangestu, dan Wakil Ketua MPR Lukman Hakim. (yor)

Sumber : presidenri


--------------------------------------------------------------------------


Sang Kiai Mengajarkan tidak Ada Jarak Antara Islam dan Indonesia


Presiden SBY dan Ibu Ani bersama pemain fil Sang Kiai, usai menyaksikan tayangan perdana di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (20/5) sore. (foto: abror/presidenri.go.id)
Jakarta: Tidak ada jarak antara Islam dan Indonesia, para pemimpin terdahulu tidak memisahkan keduanya. Itulah pesan yang disampaikan film Sang Kiai.

"Film tadi mengajarkan bahwa tidak ada jarak antara Islam dan Indonesia. Para pemimpin tidak memisahkan ini. Ini kekuatan bangsa," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai menyaksikan penayangan perdana film Sang Kiai, di Studio XX Epiwalk, Taman Rasuna, Kuningan, Jakarta, Senin (20/5) sore.

Presiden menyaksikan film yang berkisah tentang tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari ini secara penuh, bersama Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono. Seusai menonton, SBY kemudian menyampaikan kesannya.

Film berdurasi 2,5 jam ini dinilai Presiden SBY membawa banyak pelajaran penting. "Dalam peperangan selalu ada kebijakan, wisdom, dan etika, apalagi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan mengelola negara. Mesikipun tidak mudah mencapai Indonesia merdeka waktu itu, dengan perjuangan yang gigih, Indonesia akhirnya merdeka," ujar SBY.

SBY mengingatkan bahwa diantara kita, seluruh bangsa Indonesia, bisa saja berbeda dalam posisi politik atau apapun. "Namun untuk merah putih dan kedaulatan negara, kita harus menjadi satu," SBY menambahkan.

Kepada penonton, Presiden mengajak bersyukur kepada Allah SWT, kepada para syuhada, pendidik, dan pejuang di Republik Indonesia atas upaya gigih mereka mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai pemimpin Indonesia saat ini, SBY merasa berkewajiban meneruskan perjuangan para pahlawan di masa lalu. "Saya, bersama seluruh rakyat Indonesia yang meneruskan kakak-kakak menuju Indonesia dengan masa depan yang lebih baik," kata Presiden SBY.

Mewakili rakyat Indonesia, SBY mengapresiasi film yang mampu menghidupakan kembali suasana sekian puluh tahun lalu. "Selamat kepada para pemain atas penampilannya yang sangat luar biasa. Suasana haru timbul saat menonton film tentang kisah yang bersejarah ini," SBY menambahkan. (yor)

Sumber : presidenri

  

Lihat Artikel Lainnya



Leave a Reply

Comments





======================================================================

Copyright © 2010 - 2015 | Design by @mamangsuryadi