MUI dan FPI Menolak
Miss World 2013 di Indonesia
Alasan MUI Menolak Indonesia Jadi Tuan Rumah Pemilihan Miss World 2013
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan sikapnya mengenai pro kontra penyelenggaraan Pemilihan Miss World 2013 di Indonesia.
Dalam pernyataan sikap tersebut, MUI secara tegas menolak pelaksanaan Miss world 2013 di Indonesia.
Hal itu diutarakan oleh ketua MUI, KY Muhyiddin Junaidi saat konferensi pers di Kantor MUI, Jumat (23/8/2013) di Jl Proklamasi, Jakarta Pusat.
"Dengan diadakannya Pemilihan Miss World 2013 di indonesia tahapan pertama di Bali dan nanti Finalnya di Sentul, Kabupaten bogor. MUI pada rapat terakhir, 5 Agustus 2013 menyatakan dalam rapat pleno bahwa MUI menolak Indonesia dijadikan sebagai tuan rumah," terang Muhyiddin.
Menurut Muhyiddin, setelah dilakukan peninjauan dari berbagai aspek seperti aspek ekonomi, agama, dan budaya maka tidak ada yang mendatangkan manfaat bagi Indonesia. Malahan menurut MUI malah banyak mendatangkan kerugian.
Muhyiddin mencontohkan belajar dari kasus diadakannya Miss Word tahun 2000an di Nigeria, dimana saat itu masyarakat muslim menolak karena saat itu perwakilannya divonis cambuk karena melakukan perzinahan.
Namun tetap saja kontes diselenggarakan sampai pada hari H pelaksanaan, terjadi kekerasan mengakibatkan 200 orang meninggal. Sampai akhirnya panitia memindahkan acara ke London.
"Indonesia mayoritas penduduk beragama Islam, kontes itu bagi kami jika dipandang dari sudut agama Islam sangat kontradiktif dari nilai agama Islam," kata Muhyiddin.
Muhyiddin menambahkan pihaknya berkeberatan dengan indonesia sebagai tuan rumah, belajar dari kasus Nigeria. Apalagi menurutnya Indonesia merupakan anggota konfensi Islam yang suaranya banyak didengar oleh negara lain.
Sumber : yahoo
FPI Puji Pak Harto, Minta SBY Tegas Bubarkan Miss World 2013
Kapanlagi.com - Tokoh Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq berpendapat, ketika zaman Soeharto (Orde Baru) tidak ada wanita Indonesia yang ikut ajang kontes kecantikan, karena tidak sesuai budaya nusantara. Pihaknya pun meminta agar pemerintah bersikap tegas, membatalkan ajang Miss World yang akan digelar di Indonesia, pada 4-6 September mendatang.
"Dulu di zaman Pak Harto, ketika ada kelompok yang akan mengirimkan Puteri Indonesia ke Miss World, mereka datang ke ibu Mien Sugandi yang saat itu Menteri Pemberdayaan Wanita. Besoknya, Bu Mien mengatakan, Bapak (Soeharto) sampaikan itu bukan budaya kita. Cuma satu kalimat, itu bukan budaya kita, langsung berhenti. Tidak ada Puteri Indonesia yang dikirim ke Miss Universe atau Miss World. Jadi kita bisa lihat," kata Habib Rizieq kepada wartawan, di Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu (25/8).
Rizieq menyindir, Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) harus bersikap tegas layaknya Presiden Soeharto dalam mengambil sikap soal penyelenggaraan Miss World. Tidak perlu SK atau Kepres untuk urusi hal seperti itu, cukup inisiatif tegas dari seorang presiden.
"Mestinya begitu wibawa seorang Presiden. Tidak usah repot-repot dengan SK, Kepres, rapat kabinet berkepanjangan, cukup Presiden ambil inisiatif dengan tegas bahwa pagelaran Miss World bertentangan dengan nilai-nilai norma agama dan kearifan lokal dan budaya kita," tutupnya.
Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menyampaikan penolakan atas kontes Miss World, meski penyelenggara menyatakan menghilangkan sesi bikini.
"Memang ada pemberitahuan jika tidak ada sesi bikini, namun yang ditonjolkan adalah batik. Namun saya tidak yakin bagian tubuh perempuan yang boleh ditonjolkan seperti dalam Islam yakni tangan dan wajah," ujar Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi dan Informasi Sinansari Encip di Jakarta, Jumat (24/8).
Sumber : kapanlagi
FPI Tak Percaya Busana Miss World 2013 Tertutup
KAPANLAGI.COM - Pihak panitia kontes kecantikan internasional Miss World 2013 akan menampilkan kebaya dan lebih tertutup dalam hal busana. Namun Misbahul Anam, Sekertaris Majelis Syuro DPP FPI menyatakan hal tersebut tidak mungkin benar-benar diterapkan.
"Ah, itu amat sangat mustahil. Pemilihan Miss World kan ada dari sudut pandang postur tubuh. Kalau pake kebaya, pake jilbab, itu kan untuk kamuflase, itu amat sangat mustahil," ujarnya saat dihubungi Senin (26/8).
Kalau memang hal tersebut dilakukan, pihak FPI benar-benar tidak akan menolak kontes tersebut dilaksanakan. Namun harus ada pernyataan tertulis.
"Kita nggak mau dibohongin mereka. Kalau ada hitam di atas putih baru kita percaya, kalau nggak ya udah kita obrak-abrik," katanya.
Untuk itu FPI dengan tegas menolak ajang yang untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah. "Kita tetap akan menjadi garda terdepan menolak adanya Miss World," pungkasnya.
Sumber : yahoo