Ingin Lancar Wawancara Kerja? Jangan Tanyakan 3 Hal Ini
.
Liputan6.com, New York- Sesi wawancara merupakan salah satu bagian proses paling penting dan paling menentukan saat melamar kerja. Jika Anda ingin proses wawancara kerja berjalan dengan lancar, hati-hati dalam menjawab atau melontarkan pertanyaan ketika diberi kesempatan bertanya mengenai perusahaan.
Liputan6.com, New York- Sesi wawancara merupakan salah satu bagian proses paling penting dan paling menentukan saat melamar kerja. Jika Anda ingin proses wawancara kerja berjalan dengan lancar, hati-hati dalam menjawab atau melontarkan pertanyaan ketika diberi kesempatan bertanya mengenai perusahaan.
"Sebagian besar perekrut di akhir sesi wawancara
seringkali bertanya `Apa ada yang ingin Anda tanyakan?`. Ini adalah kesempatan
besar untuk memahami apakah nilai perusahaan dan posisi yang tersedia, tepat
bagi Anda," terang CEO Karir.com Dino Martin dalam keterangan tertulisnya
seperti dikutip Rabu (25/2/2015).
Dino menjelaskan, dalam proses wawancara kerja sebaiknya
terjalin komunikasi dua arah dimana pertanyaan-pertanyaan yang Anda lontarkan
sama pentingnya dengan jawaban yang sebelumnya diberikan. Tapi bukan berarti
Anda bebas menanyakan hal-hal yang tidak relevan.
Berikut 3 cara pertanyaan yang sebaiknya tidak Anda lontarkan
saat diberi peluang bertanya di sesi wawancara kerja:
1. Apa yang perusahaan
ini lakukan?
Lakukan riset terlebih dahulu sebelum Anda mengikuti
wawancara kerja. Artinya, sebelum sesi tersebut, Anda diharapkan telah
mengetahui bisnis dan industri yang digeluti perusahaan yang hendak dilamar.
Tanyakan: "Saya mengerti bisnis dasar Anda adalah
_______, yang merupakan bidang yang kompetitif. Bagaimana Saya memposisikan
diri terhadap pesaing Saya? "
"Ini adalah pertanyaan cerdas," kata Dino
2. Apa saya dapat
pindah ke departemen lain?
Anda melamar pekerjaan di sebuah perusahaan untuk posisi
tertentu. Pertanyaan di atas menunjukkan Anda tidak benar-benar tertarik dengan
posisi yang tersedia.
Pihak yang mewawancara akan menilai pekerjaan yang dilamar
hanya dimanfaatkan sebagai batu loncatan ke departemen lain yang Anda inginkan.
"Saya pribadi tidak suka kalau calon pegawai saya
mengajukan pertanyaan ini," ujar Dino.
Tanyakan : “Peluang-peluang apa yang dapat dikembangkan untuk
posisi ini?"
3. Apa saya harus
bekerja lembur? Apakah saya harus bekerja pada akhir pekan?
Menurut Dino, ini merupakan pertanyaan ambigu. Tentu saja
Anda perlu mengetahui waktu kerja Anda, tetapi di sisi lain pertanyaan seperti
ini dapat memberikan kesan bahwa Anda ingin bekerja dengan waktu yang seminimal
mungkin.
Selain itu, Anda memberika sinyal tidak bersedia lembur
selama periode krisis.
Tanyakan : "Tipikal bekerja dalam seminggu di perusahaan
ini seperti apa?"
selain itu, Dino menerangkan, di Indonesia banyak pewawancara
yang mengajukan pertanyaan pribadi seperti keluarga dan latar belakang lain.
Tapi, hindari menanyakan hal ini kepada pewawancara Anda kecuali diminta
terlebih dahulu.
Pastikan anda bertanya lebih dari satu pertanyaan. Hal ini
menunjukkan bahwa Anda memiliki antusias yang besar untuk bergabung di
perusahaan tersebut. (Sis/Ndw)