Shalat ‘Id (Hari Raya)
‘Idul Fitri & ‘Idul Adha
Shalat Hari
Raya, adalah shalat Idul Fitri pada 1 Syawal dan Idul Adha pada 10 Dzulhijah.
Hukumnya sunat Mu’akad (dianjurkan).’Sesungguhnya kami telah memberi engkau
(yaa Muhammad) akan kebajikan yang banyak, sebab itu shalatlah engkau dan
berqurbanlah karena Tuhanmu ‘ pada Idul Adha – ‘(Q.S. Al Kautsar.1-2)Dari Ibnu
Umar ‘Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melakukan shalat pada dua hari raya
sebelum berkhutbah.’(H.R. Jama’ah).
Niat
Shalat
Idul Fitri :
“ Ushalli sunnatal li’iidil fitri
rak’ataini (imamam/makmumam) lillahita’aalaa”
artinya : “ Aku niat shalat idul fitri
dua rakaat (imam/makmum) karena Allah ”
Idul Adha :
“ Ushalli sunnatal li’iidil Adha
rak’ataini (imamam/makmumam) lillahita’aalaa ”
artinya : “ Aku niat shalat idul adha
dua rakaat (imam/makmum) karena Allah “
Bacaan disela-sela takbir 7kali /
5kali disunnahkan membaca Tasbih :
Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar
Waktu
dan Tata Cara Pelaksanaan
Waktu shalat
hari raya adalah setelah terbit matahari sampai condongnya matahari. Syarat,
rukun dan sunnatnya sama seperti shalat yang lainnya. Hanya ditambah beberapa
sunnat sebagai berikut:
a. Berjamaah
b. Takbir tujuh kali pada rakaat
pertama, dan lima kali pada rakat kedua
c. Mengangkat tangan setinggi bahu pada
setiap takbir.
d. Setelah takbir yang kedua sampai
takbir yang terakhir membaca tasbih.
e. Membaca surat Qaf dirakaat pertama
dan surat Al Qomar di rakaat kedua.
Atau surat A’la dirakat pertama dan
surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
f. Imam menyaringkan bacaannya.
g. Khutbah dua kali setelah shalat
sebagaimana khutbah jum’at
h. Pada khutbah Idul Fitri memaparkan
tentang zakat fitrah dan pada Idul Adha tentang hukum-hukum Qurban.
i. Mandi, berhias, memakai pakaian
sebaik-baiknya.
j. Makan terlebih dahulu pada shalat
Idul Fitri pada Shalat Idul Adha sebaliknya.
Hadist
Yang Terkait
* Diriwayatkan dari Abu Said, ia berkata : Adalah Nabi SAW. pada hari
raya idul fitri dan idul adha keluar ke mushalla (padang untuk salat), maka
pertama yang beliau kerjakan adalah salat, kemudian setelah selesai beliau
berdiri menghadap kepada manusia sedang manusia masih duduk tertib pada shaf mereka,
lalu beliau memberi nasihat dan wasiat (khutbah) apabila beliau hendak mengutus
tentara atau ingin memerintahkan sesuatu yang telah beliau putuskan,beliau
perintahkan setelah selesai beliau pergi. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim)
* Telah berkata Jaabir ra: Saya menyaksikan salat Id bersama Nabi saw.
beliau memulai salat sebelum khutbah tanpa adzan dan tanpa iqamah, setelah
selesai beliau berdiri bertekan atas Bilal, lalu memerintahkan manusia supaya
bertaqwa kepada Allah, mendorong mereka untuk taat, menasihati manusia dan
memperingatkan mereka, setelah selesai beliau turun mendatangai shaf wanita dan
selanjutnya beliau memperingatkan mereka. (H.R : Muslim)
* Diriwayatkan dari Ummu 'Atiyah ra. ia berkata : Rasulullah SAW.
memerintahkan kami keluar pada 'idul fitri dan 'idul adhha semua gadis-gadis,
wanita-wanita yang haid, wanita-wanita yang tinggal dalam kamarnya. Adapun
wanita yang sedang haid mengasingkan diri dari mushalla tempat salat Id, mereka
menyaksikan kebaikan dan mendengarkan da'wah kaum muslimin (mendengarkan
khutbah). Saya berkata : Yaa Rasulullah bagaimana dengan kami yang tidak
mempunyai jilbab? Beliau bersabda : Supaya saudaranya meminjamkan kepadanya
dari jilbabnya. (H.R : Jama'ah)
* Diriwayatkan dariAnas bin Malik ra. ia berkata : Adalah Nabi SAW.
Tidak berangkat menuju mushalla kecuali beliau memakan beberapa biji kurma, dan
beliau memakannya dalam jumlah bilangan ganjil. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim)
* Diriwayatkan dari Zaid bin Arqom ra. ia berkata : Nabi SAW. Mendirikan
salat Id, kemudian beliau memberikan ruhkshah / kemudahan dalam menunaikan
salat Jumat, kemudian beliau bersabda : Barang siapa yang mau salat jumat, maka
kerjakanlah. (H.R : Imam yang lima kecuali At-Tirmidzi)
* Diriwayatkan dari Amru bin Syu'aib, dari ayahnya, dari neneknya, ia
berkata : Sesungguhnya Nabi SAW. bertakbir pada salat Id dua belas kali takbir.
dalam raka'at pertama tujuh kali takbir dan pada raka'at yang kedua lima kali
takbir dan tidak salat sunnah sebelumnya dan juga sesudahnya. (H.R : Amad dan
Ibnu Majah)
* Diriwayatkan bahwa Ibnu Mas'ud ra. bertakbir pada hari-hari tasyriq
dengan lafadz sbb (artinya) : Allah maha besar, Allah maha besar, tidak ada
Illah melainkan Allah dan Allah maha besar, Allah maha besar dan bagiNya segala
puji. (H.R Ibnu Abi Syaibah dengan sanad shahih)
* Diriwayatkan dari Abi Umair bin Anas, diriwayatkan dari seorang
pamannya dari golongan Anshar, ia berkata : Mereka berkata : Karena tertutup
awan maka tidak terlihat oleh kami hilal syawal, maka pada pagi harinya kami
masih tetap shaum, kemudian datanglah satu kafilah berkendaraan di akhir siang,
mereka bersaksi dihadapan Rasulullah saw.bahwa mereka kemarin melihat hilal.
Maka Rasulullah SAW. memerintahkan semua manusia (ummat Islam) agar berbuka
pada hari itu dan keluar menunaikan salat Id pada hari esoknya. (H.R : Lima
kecuali At-Tirmidzi)
* Diriwayatkan dari Azzuhri, ia berkata : Adalah manusia (para sahabat)
bertakbir pada hari raya ketika mereka keluar dari rumah-rumah mereka menuju
tempat salat Id sampai mereka tiba di musala (tempat salat Id) dan terus
bertakbir sampai imam datang, apabila imam telah datang, mereka diam dan
apabila imam ber takbir maka merekapun ikut bertakbir. (H.R: Ibnu Abi Syaibah)