Ka'bah
Sebagai Pusat Bumi
.... .... ....
Prof.
Hussain Kamel, menemukan suatu fakta mengejutkan bahawa Mekah adalah pusat
bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di
kota-kota besar di dunia.
Untuk
tujuan itu, ia menarik garis-garis pada peta, dan setelah itu ia mengamati
dengan saksama posisi ketujuh benua terhadap Mekah dan jarak masing-masing.
Ia
memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya utk memudahkan projek garis
bujur dan garis lintang. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahawa Mekah
merupakan pusat bumi atau dunia. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Ogos, 1978).
Ka’bah
sebagai pusat bumi : Perhatikanlah arah panah dari setiap arah penjuru di bumi,
semua Ummat Islam melakukan Ibadah dgn mengarah pada satu Pusat (Kiblat) yaitu
ke Ka’bah, baik pada saat melakukan shalat maupun saat menunaikan salah satu
rukun berhaji, yaitu Tawaf. Hal ini sama seperti pergerakan Bumi dan
planet-planet lainnya yang berpusat pada Matahari, atau sama seperti pergerakan
Matahari dan bintang-bintang yang berpusat pada satu titik sehingga membentuk
satu kelompok atau kumpulan bintang-bintang atau yang disebut dengan
Galaksi.Setiap arah Rotasi dari bintang-bintang, Planet-planet dan benda
lainnya dalam galaksi-galaksi tersebut membentuk lingkaran/ mengelilingi suatu
pusat dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam, sesuai dengan Hukum/ aturan
dalam melakukan Tawaf dalam salah satu Ritual Haji.
Gambar-gambar
satelit yang muncul kemudian pada tahun 90-an menekankan hasil dan natijah yang
sama, ketika kajian-kajian lebih lanjut mengarah kepada topografi
lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
Telah
menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahawa lempengan-lempengan bumi
terbentuk selama masa geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar
lempengan Arab. Lempengan-lempengan itu terus menerus memusat ke arah itu
seolah-olah menunjuk ke arah Makkah.
Berdasarkan
kajian di atas, bahwa Mekah berada pada tengah-tengah bumi (pusat dunia), maka
benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Mekah, bukan Greenwich, yang seharusnya
dijadikan rujukan waktu dunia.
Hal
ini akan mengakhiri kontroversi yang timbul pada empat dekade yang lalu oleh
kalangan Barat.
Ada
banyak perdebatan ilmiah untuk membuktikan bahwa Mekah merupakan wilayah kosong
bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut. Jika waktu Mekah diterapkan,
maka mudah bagi setiap orang mengetahui waktu shalat.
Sumber : uniktapifakta