Menyelami 9 Hikmah Ibadah Puasa
PENGERTIAN PUASA
Pengertian Puasa (shiam), secara ethimologis (bhs) berarti menahan diri Secara terminologis, puasa berarti menahan diri dari makan, minum, jima’ dan lain-lain yang membatalkan puasa, semenjak terbit fajar sampai terbenam matahari yang dilakukan untuk ibadah mahdhah kepada Allah SWT.
SEJARAH PUASA
Puasa telah berlaku sejak lama dalam sejarah kemanusiaan, kecuali Kong Hu Cu. Setiap agama-pun melakukan ibadah puasa, kendatipun dengan cara dan kebiasaan yang berbeda-beda.
Khusus dalam agama-agama Samawi (agama langit, yang ada kitab sucinya), data-datanya dapat kita ketahui sbb :
NABI MUSA
Berpuasa selama 40 hari.
Sebagai persiapan menerima wahyu
NABI DAUD
Berpuasa selama 7 hari, selama anaknya sakit.
(Kitab Samuel II, 12 : 15 – 23)
DALAM AGAMA YAHUDI
Puasa dilakukan selama 40 hari.
Pada umumnya, mereka melakukan puasa sebagai tanda kesusahan dan duka cita.
DALAM AGAMA NASRANI
Puasa dijelaskan dalam Kitab Mattheus, Surat 6: 16 - 18
HIKMAH PUASA
Setiap perintah ibadah didalamnya terkandung banyak hikmah; seperti perintah shalat, zakat dan ibadah haji. Demikian pula halnya dengan perintah ibadah puasa selama bulan Ramadhan.
Sembilan Keistimewaan Puasa :
1. Orang yang puasa akan tumbuh sifat taqwa
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS Al-Baqarah (2): 183)
Iman dan Taqwa adalah 2 kata yang amat sangat sering disebutkan. Mudah untuk diucapkan, namun tidak gampang untuk diamalkan secara kaafah, secara komprehensif, menyeluruh, mendalam dan istiqamah atau konsisten.
Di dalam kitab KONKORDANSI QUR’AN, karangan ALI AUDAH, Panduan kata dalam mencari ayat Qur’an, kati IMAN diulang-ulang dalam berbagai wazn atau bentuk, yaitu sebanyak 45 kali.
Dan kata TAQWA, diulang-ulang dalam berbagai wazn atau bentuk, yaitu sebanyak 17 kali. QS Albaqarah: 197
fatazawwaduu, fainna khoerozzadittaqwa
Subhanallah, jumlah kata IMAN dalam al-Qur’an sama dengan tahun kemerdekaan RI, 1945.
Dan kata TAQWA jumlahnya sama dengan tanggal kemerdekaan Indonesia, yaitu 17.
Maka tidak berlebihan kalau sering diungkapkan bahwa kemerdekaan Indonesia terjadi karena rahmat Allah.
2. Puasa membuat badan Sehat
Sabda Rasul:
SUUMUU TASIHHUU
“Berpuasalah kalian, niscaya kalian akan sehat.”
(HR. Ibnu Sunni & Abu Nu`aim)
CATATAN:
Analogi puasa dengan mesin motor atau mesin mobil.
Selama bulan Ramadhan, orang-orang yg berpuasa membebaskan diri dari ketergantungan kepada kebutuhan pokok, seperti makan, minum, merokok dan sebagainya.
Mari kita renungkan...
Para perokok seringkali tidak mampu berhenti dari kebiasaannya, namun di bulan Ramadhan, dengan puasa ternyata mereka mampu berhenti merokok, minimal sejak sahur hingga maghrib.
Puasa bisa dipandang tidak mencapai tujuan jika seseorang hanya menahan diri dari lapar dan haus pada siang hari saja, sementara malam hari ia makan dan minum sepuas-puasnya sampai kekenyangan luar biasa.
Lukmanul Hakim memberi nasehat kepada anaknya:
“Wahai anakku, jika perutmu sesak dengan makanan, fikiranmu akan tidur, hilanglah hikmah, anggota tubuhmu lemah beribadah, kesucian hatimu hilang, ...
daya tangkapmu tumpul, padahal kesemuanya itu diperlukan untuk memperoleh kelezatan bermunajat / berdo’a kepada Allah dan untuk berzikir, menenangkan dan membersihkan jiwa.
Sabda Rasul:
AKHSYAA MAA KHASYIITU‘ALAA UMMATIY KIBARUL-BATHNI, WA MUDAAWAMATUNNAOMI, WAL-KASALU WA-DHA’FUL YAQIINI”.
(HR Darauthni)
Artinya:
Rasulullah bersabda :Yang paling aku takuti jika menimpa umatku adalah: besar perut (banyak makan), tidur berkepanjangan, pemalas dan lemah keyakinan. (HR Daraquthni)
3. Orang yang berpuasa akan mendapat kebahagiaan.
Sabda Rasul:
“Orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan; yaitu berbahagia kala berbuka & bahagia kala bertemu dengan ALLAH,”
(HRMuslim)
4. Puasa Ganjarannya tidak terhingga karena sabar
QS Azzumar (39) :10
Artinya:
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
Orang yang puasa juga akan digembirakan oleh Allah.
dalam al-Qur'an juga dikatakan:
WABASYSYIRISHSHAABIRIINA
(Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar)
5. Orang Yang Puasa Bau Mulutnya, Wangi Menurut Allah
Sabda Rasul:
“Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih semerbak di sisi ALLAH dari bau minyak misk.” (QS Abu Daud)
6. Doa Orang Puasa Mustajab
Berbicara tentang do’a yang mustajab atau yang diijabah oleh Allah, ada 3 hal atau 3 keadaan, yaitu:
Pertama:
Do’a orang yang didzolimi.
Kedua:
Do’a saat ibadah haji dan umroh, yaitu:
a. Di Taman Roudhah di masjid Nabawi
b. Di Jabal Rahmah (Minta jodoh)
c. Di masjidil Haram; di Multazam (antara pintu Ka’bah & Hajar Aswad) dan di Hijir Ismail (Dekat Maqam Ibrohim)
Ketiga:
saat puasa
Sabda Rasul:
”Doa hamba berpuasa mustajab” (HR Muslim).
Sabda Rasul:
MAN SHAAMA ROMADHAANA IIMANAN WAHTISAABAN GUFIRO LAHU MAA TAQADDAMA MIN DZANBIHI
Artinya: Siapa yg puasanya didasari dengan keimanan dan upaya mencari ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang terdahulu
7. Puasa Sebagai Pengendali Hawa Nafsu
Musuh terberat bagi kita sebagai umat Nabi Muhammad adalah hawa nafsu; baik nafsu jabatan, nafsu perut atau nafsu kelamin. Di Indonesia, tiada hari tanpa berita tentang korupsi, keserakahan, pertikaian, dendam, pembunuhan dan perselingkuhan atau perzinahan.
Al-Qur’an menjelaskan tentang adanya godaan setan dan godaan wanita.
Menarik untuk dicermati...
Ketika berbicara tentang godaan setan, al-Qur’an menyatakan bahwa godaan itu lemah.
Tetapi, ketika berbicara tentang godaan wanita, Al-Qur’an menyatakan bahwa godaan itu besar.
Mari kita lihat :
Surat Yusuf (12): 28
Artinya : Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, Sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar."
QS An-Nisa (4) :76
Artinya: Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
Rasulullah bersabda :
A’DAA ‘ADUWWIKA NAFSUKA ALLATIY BAENA JANBAEKA
Artinya: Musuhmu yang paling berat adalah nafsumu yang bersarang di antara dua lambungmu. (HR. Baihaqi)
Orang yang berpuasa, setingkat demi setingkat mampu menaiki jenjang yang lebih tinggi, yaitu dari menahan keinginan fisik meningkat kepada menahan keinginan hawa nafsu.
Jika manusia telah mampu mengendalikan hawa nafsunya, maka manusia akan mampu mengendalikan diri sendiri. Oleh karena itu, puasa merupakan sarana ujian, bisa lulus atau tidak.
Kalau puasa ini hanya sekedar berhenti sementara dari makan dan minum atau sekedar menahan lapar dan haus saja, maka bisa dikatakan bahwa puasanya tidak lulus ujian.
Sebab Nabi SAW bersabda:
KAM MIN SHAA-IMIN LAESA LAHUL JAZA’ MIN SHIYAAMIHI ILLAL JUU’I WAL-’ATOSY
Artinya : Berapa banyak orang yg berpuasa, tapi tidak mendapat apa-apa selain hanya lapar dan haus belaka.
Jadi orang yang berpuasa seperti ini, diibaratkan dengan Kuliah S-1 tanpa skripsi, kuliah S2 tanpa tesis dan kuliah S3 tanpa disertasi atau ujian terbuka atau kuliah S3 tanpa promosi doktor.
8. Puasa Sebagai Benteng Neraka Dan Bahkan Menjauhkan Pelakunya Dari Siksa Api Neraka
Siapa diantara kita yang bisa berkata dan menjamin bahwa 11 bulan setiap setelah Ramadhan, bisa menjaga prilakunya; perkataan, perbuatan, kebijakan, ketetapan dan keputusannya sama dengan bulan ramadhan.
Siapa diantara kita yang bisa berkata dan menjamin bahwa 11 bulan setiap setelah Ramadhan, tidak lagi berbuat dosa, maksiat, bergunjing, berghibah, menceritakan aib orang lain, durhaka, dzolim kepada sesama, curang, mengkondisikan uang syubhat dan uang haram???
Siapa diantara kita yang bisa berkata dan menjamin bahwa 11 bulan setiap setelah Ramadhan, tetap memiliki rem cakram yang kokoh dari keinginan berbuat dosa, maksiat, berlaku curang dan bersikap machiavelis...alias menghalalkan segala macam cara untuk mencapai tujuan ???
Siapa diantara kita yang bisa berkata dan menjamin bahwa 11 bulan setiap setelah Ramadhan, tetap memiliki imunitas dari godaan dan bujukan setan ??? Tetap mampu mengendalikan hawa nafsu dalam aktivitas keseharian kita ???
It’s not easy to answer “YES”.
Karena yang terjadi, realitasnya, adalah back to previous habit, kembali pada kebiasaan2 sebelumnya, yaitu longgar dalam melakukan hal-hal menyimpang dari syariat Islam. Remnya blong dan nekad menerabas berbuat dosa & maksiat kembali.
Sabda Rasul:
“Puasa merupakan perisai dan benteng yang kokoh dari siksa api neraka.” (HR. Ahmad & Al Baihaqi).
Rasul menambahkan pula bahwa puasa yang berfungsi sebagai perisai itu layaknya perisai dalam kancah peperangan selama tidak dinodai oleh kedustaan dan pergunjingan. (HR. Ahmad, An Nasa`i)
Puasa, juga menjauhkan pelakunya dari api neraka.
Rasulullah bersabada:
“Barangsiapa berpuasa satu hari, demi di jalan ALLAH, dijauhkan wajahnya dari api neraka sebanyak (jarak) 70 musim.” (HR. Ahmad, Bukhari-Muslim, & Nasa`i).
9. Orang Yang Puasa Akan Mendapat Balasan Surga
Tujuan hidup terakhir, the final destination of live, adalah menjadi penghuni surga.
Sabda Rasulullah SAW:
Syurga, “Pintu Rayyan hanya diperuntukkan bagi orang-orang berpuasa, bukan untuk lainnya. Bila pintu tersebut sudah dimasuki oleh seluruh rombongan ahli puasa Ramadhan, maka tak ada lagi yg boleh masuk ke dalamnya” (HR. Ahmad & Bukhari-Muslim).
Hakekat puasa yang dikehendaki Allah sebenarnya adalah untuk menciptakan pribadi-pribadi yang bertaqwa. Karena itu, panggilan Allah dalam al-Qur’an, Surat al-Baqarah 183 dimulai dengan “ Hai orang-orang beriman” dan diakhiri dengan “agar kamu bertaqwa”.
Seruan Allah yang didahului dengan sifat keimanan sebagai asa kebaikan dan sumber keutamaan, kemudian diakhiri dengan kata “taqwa” sebagai ruh keimanan dan petunjuk yang kuat dan keterangan yang jelas bahwa puasa yang dikehendaki Allah bukan semata-mata menahan diri dari makan dan minum, tetapi menahan diri dari segala macam bentuk yang dapat menodai keimanan dan menahan diri dari segala sesuatu yang merontokan tujuan taqwa.
Semoga ibadah puasa dan ibadah-ibadah lain di bulan Ramadhan ini betul-betul bisa membawa diri kita semua kepada derajat taqwa, menjadikan diri kita al-muttaquuna, orang-orang yang bertaqwa, yang beramal soleh, yang ikhlas ibadah dan kelak bisa bertemu dengan Dzat Yang Maha Suci.
Allahumma ya Allah ampunilah seluruh dosa dosa kami, panjangkan umur kami hingga tuntas ibadah-ibadah di bulan Ramadhon tahun ini dan tahun2 yang akan datang,
sehat afiatkan badan kami ya Allah dalam melaksanakan amal ibadah selama Ramadhon dan seterusnya, kemudian terimalah semua amal ibadah kami sebagaimana Engkau telah berjanji ... aamiin.
----------------------------------------------------
Oleh: Sunandar Ibnu nur.
Cipete Utara Kebayoran Baru Jaksel,
Khutbah Jum’at
Jumat, 19 Juli 2013. Pukul 08.23
Sumber : facebook
----------------------------------------------------