• RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Top Popular Posting

Jadwal Dakwah Aagym YM
Tugas Kuliyah BSI
Masiv Az-Zikra The News

All Posting

Category

Blogumulus by Roy Tanck and @Dangstars Distributed by Vulkanisir Online

All Visitor

Priview

free counters

wibiya widget

Blogger Widgets Blogger Widgets
close
close
#
Diberdayakan oleh Blogger.

The News

Translate Language

Share & Like yaa

Follow Blog Saya

My Facebook

Category

Tugas Kuliah BSI

Semester 1, 2, 3, 4, 5, 6 .. untuk melihat klik gambar

Buku - buku Ustadz Arifin

Mutiara Hikmah Facebook, The Miracle Of Dzikit, 4 Zikir Superdahsyat, 10 Zikir Pilihan Rekomendasi Rosulullah, dll. (Klik gambar lihat selengkapnya)

Cerita Islami

Cerita cerita Islami, Tips tips Islami, Hikmah hikmah, belajar Islam ..... (Klik gambar lihat selengkapnya)

Download Movie Animation

Download film movie kartun seperti Kungfu Panda, Madagascar, Ice Age ... ( untuk selengkapnya klik gambarnnya)

Tugas Kuliah BSI

Semester 1, 2, 3, 4, 5, 6 .. untuk melihat klik gambar

banner dakwah

.

7 Waktu Ayah Buat Anaknya - Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda, “Seorang ayah yang mendidik anak-anaknya adalah lebih baik daripada bersedekah sebesar 1 sa’ di jalan Allah.”

Nabi walau mempunyai banyak kesibukan dengan berbagai urusan, terutama kesibukan menghadap Allah SWT seperti Sholat, zikir dan sebagainya. Untuk urusan mendidik anak-anak nya dan cucu-cucunya, Beliau tidak menyuruh pembantu bahkan orang lain untuk menjaga cucunya yang masih kecil yaitu Hasan dan Husain. Kesempatan untuk memdidik kepada kedua cucunya itu disetiap waktu bersama cucu-cucunya, bahkan sedang shalat pun Rosul memberikan pendidikan kepada kedua cucunya.

Disekitar kita banyak keluarga seperti anak yang kehilangan sosok seorang figur Ayah nya. Mungkin banyak dari orang kota, seorang Ayah yang sibuk mencari nafkah tanpa peduli dengan pendidikan dan kasih sayang kepada anaknya, mungkin dari segi memberi nafkah itu sudah membuktikan kasih saying terhadap anaknya, tapi memberi pendidikan dan pembelajaran secara langsung kepada anaknya disertai dengan kasih sayang yang lebih, itu akan lebih dari memberikan nafkah kepada anaknya. Seorang ayah sudah berangkat kerja saat pagi sekali sebelum matahari terbit ketika anaknya masih tidur. Dan ketika ayahnya pulang itu larut malam, dan sering ketika ayahnya pulang mungkin anaknya sudah tertidur pulas. Jadi kapan sosok figure seorang ayah memberikan pendidikan terhadap anaknya ?? (*sindirian terhadap seorang ayah seperti itu*).

Mungkin ada sebagian anak yang ditanya seorang guru disekolahnya “Bagaimana ayahmu?”, dan seorang anak menjawab dengan spontan nya “Au ah gelap”. Sungguh ironis bukan?, memang benar anak bicara seperti itu karena si anak hanya bertemu dengan ayahnya pada waktu gelap pagi dan gelap malam.  

Efek dari seorang ayah yang minim keterlibatan dalam kasih sayang dan memberikan pendidikan terhadap anaknya, yang membuat beberapa masalah psikologis. Diantara penyebabnya, seorang anak yang memiliki rendah harga dirinya atau kurang percaya diri, anak laki-laki yang cenderung mempunyai sikap yang feminism, anak perempuan yang cenderung mempunyai sikap tomboy, anak yang mempunyai pemikiran yang lambat dalam mengambil keputusan, serta anak yang cendurung reaktif atau kurang aktif dalam pergaulan, dan yang lebih parah belakangan ini, anak bisa menjadi generasi alay yang semakin banyak.

Terus kapan dan bagaimana seorang figure ayah yang ideal memberikan pendidikan dan kasih saying terhadap anaknya? Menurut Ummi Online yang dikutip dalam artikelnya, setidaknya ada 7 waktu yang perlu seorang ayah meluangkan waktunya bersama anaknya.

1. Pagi Hari
Dipagi hari, ayah membangunkan anaknya untuk melalukan sholat subuh berjamaah dimasjid. Karena membiasakan anak sejak dini supaya besar nanti sudah terbiasa bangun pagi dan sholat subuh berjamaah dimasjid.

2. Siang Hari
Di siang hari mungkin ayah masih dikantor atau ditempat kerjanya. Setelah anak nya sudah pulang dari sekolah, luangkanlah waktu 5 menit saja untuk menelepon, mulai dari bercerita riang mengenai kegiatan disekolahnya.

3. Malam Hari
Di malam hari, ajarkan anak untuk belajar atau membantu anak mengerjakan PR yang diberikan guru disekolahnya, dan disela-sela belajar tambahkan pembelajaran tentang agama. Sesudah belajar sediakan waktu sejenak untuk si anak bercerita tentang keseharian aktivitas nya disekolah, dan memberikan masukan yang positif.

4. Hari Libur
Saat hari libur, kebanyakan dari kita melakukan liburan bersama keluarga. Namun walau tidak ada liburan keluar, moment dirumahpun bisa dimanfaatkan, seperti ajarkan anak mengaji alquran, mendengarkan cerita Nabi-nabi, memberikan ceramah nasihat. Dan bisa juga beraktifitas riang, seperi membersihkan halaman rumah, mencuci kendaraan, pergi ke minimarket terdekat, dan aktifitas lainnya yang bisa dilakukan disekitar rumah.

5. Di kendaraan
Saat dikendaraan, ada juga moment kedekatan ayah dengan anaknya. Saat mengantar anak ke sekolah atau ke tempat lain, terutama jika menggunakan mobil, tersedia kesempatan untuk ngobrol dengan buah hati. Selipkan nasihat, misalnya mengenai pentingnya berkendara dengan santun, menghormati hak orang lain, mengikuti aturan lalu lintas, dan lain-lain.

6. Saat Anak Sedih
Saat anak bersedih, biasanya ia mengaduh terhadap Ibu nya. Namun kalau ayah mempunyai waktu jangan lewatkan kesempatan ini, berikanlah tempat untuk curhat dan menyampaikan keresahan hatinya kenapa ia bersedih. Seorang ayah harus mampu hadir dalam masalah yang si anak ceritakan, dan membuat masukan positif terhadap anaknya untuk kuat dan tegar. Karena sebenarnya pahlawan bagi anak itu mereka yang ada di dekat mereka, menghibur, mendukung dan menguatkan ketika mereka sedih dan mengalami masalah, dan sosok ayah itu harus ada.


7. Saat Anak Dapat Prestasi
Ini moment yang tidak boleh seorang ayah lewatkan. Saat anak mendapatkan prestasi dari sekolah atau ikut perlombaan, luangkan waktu untuk menghadirinya, karena kehadiran sosok figure ayah dan ibu nya akan membentuk penngakuan terhadap kemampuan si anak. Berikanlah terpuk tangan, ambillah moment itu dengan foto dan rekam video, dan jadikan moment itu menjadi kenangan indah yang akan terus membawa mereka hingga besar nanti.


Sosok figure seorang ayah memang penting, tapi sosok figure seorang Ibu juga penting. Didalam sebuah keluarga jadikanlah itu sebagai sekolah. Ayah sebagai kepala sekolahnya yang bertanggung jawab agar sekolah (keluarga) bisa berjalan dengan baik dan menyediakan sarana dan prasarana juga pengambil peran dan keputusan. Sosok Ibu sebagai gurunya, yang menjadi sumber ilmu, hikmah, dan inspirasi bagi anak dalam proses tumbuh dan berkembang. Dan Anak sebagai murid nya, yang perlu dapat bimbingan dan arahan dari kedua orang tuanya.


Minimnya keterlibatan ayah, akan membuat seorang anak cenderung sebagai penakut dan lambat dalam mengembil keputusan. Dan untuk minimnya peran Ibu, seorang anak akan cenderung mengedepankan logika dan emosi tanpa mengambil keputusan denga  hati dan kelembutan. Semoga kita menjadi ayah yang bergunak buat anaknya... aamiin.


Jangan lewatkan artikel menarik. Ada buku resep makanan yang bisa dimana ! lihat disini


Lihat Artikel Lainnya



Leave a Reply

Comments





======================================================================

Copyright © 2010 - 2015 | Design by @mamangsuryadi